K-popers dan Anime Lovers
Tentu
sudah tidak asing bagi kita mendengar tentang K-pop atau anime dikalangan
masyarakat,apalagi semenjak pandemi Covid-19 penggemar K-pop dan anime atau
bisa disebut dengan K-popers dan anime lovers justru meningkat di tengah-tengah
pandemi. Menurut data pada tahun 2020,K-popers baru meningkat hingga 100 juta
orang di seluruh dunia.
Banyak dikalangan masyarakat
Indonesia menganggap bahwa menjadi K-popers atau menjadi anime lovers merupakan
kegiatan yang sia-sia. Menjadi bagian dari mereka merupakan suatu perbuatan
yang percuma dan lebay. Namun K-popers dan anime lovers adalah penggemar paling
solid,terlebih lagi jika idol atau waifu/husbu mereka terkena ejekan dari
kalangan lain. Selain itu,disaat idol-idol K-pop Mengeluarkan sebuah lagu dan
album,album tersebut langsung dibeli oleh para k-popers dan ludes terjual dalam
waktu yang singkat. Salah satu contohnya disaat boy group BTS mengeluarkan
album butter yang dirilis pada 21 mei 2021,terjual 1,9 juta lebih pada minggu
pertama dari hari perilisan album Butter
Menjamurnya K-popers dan Anime
lovers membawa perubahan sikap dan perilaku pada masyarakat Indonesia. Menjadi
seorang K-popers dan anime lovers tentu membawa dampak yang besar bagi masyarakat,baik
itu dampak baik maupun dampak buruk. Seperti yang dikatakan Chika dan
Sasikirana yang merupakan seorang k-popers,menjadi K-popers bisa menambah teman
yang satu frekuensi dari berbagai kota bahkan dari berbagai negara. Mereka
menambahkan menjadi k-popers juga menambah wawasan tentang korea seperti
kultur,budaya,kebiasaan dan lain-lain. Chika menambahkan k-popers menjadi bahan
hiburan disaat capek dengan tugas-tugas kuliah. Mencari bahan obrolan menjadi
lebih gampang karena memiliki kegemaran yang sama.
Begitu pula dengan anime lovers,Adinda
dan Rifkal merupakan narasumber yang gemar menonton anime.Adinda juga
mengatakan menonton anime juga menjadi saran hiburan bagi Adinda disaat sedih.
Adinda juga mengatakan banyak pesan-pesan dan informasi yang dapat mendidik dan
memotivasi disaat menonton suatu series anime. Rifkal menambahkan kita dapat
belajar budaya,kultur,kebiasaan di negara jepang melalui menonton Anime.
Seperti kalimat pada paragaf kedua,mereka para k-popers dan anime lovers sering di ejek dengan kata kata yang kurang eank didengar bagi mereka,seperti memanggil para anime lovers dengan bu bawang,sering dikatain ngapain suka dengan 2 dimensi atau oppa-oppa yang tidak tau namamu dan keberadaanmu, dan idol-idol para K-popers sering di ejek dengan sebutan plastic dan bencong,bahkan sesama K-popers atau sesama anime lovers masih bertengkar perkara idol atau waifu/husbu mereka masing-masing. Ejek-ejekan tersebut membuat mereka solid terlebih lagi pada sosial media seperti twitter. Para kalangan msayrakat menyebut 2 golongan terseubut (K-popers dan Anime lovers) merupakan golongan terkuat di sosial media. Sekali saja ada yang mengejek apa yang mereka gemari,akun-akun tersebut akan diserang habis-habisa oleh para k-popers dan anime lover,sungguh luar biasa hebat.
Nama: Fransciscus Valentino Dwiyanto
Nim : 22041184127
Comments
Post a Comment