Maraknya K-pop di Kalangan Anak Muda,
Apa Dampak yang Diberikan?
Penulis
: Arini Rahmatul Hidayah
Nim : 22041184129
SURABAYA – Beberapa anak muda penggemar k-pop
memberikan tanggapan mengenai alasan mereka menyukai k-pop beserta dampak-dampak
yang mereka rasakan di Kedai Sukses Ketintang, Surabaya, Jumat (16/09/22)
K-pop
adalah musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Lagu-lagu K-pop banyak
dipengaruhi oleh berbagai genre musik, seperti hip-hop, electronic dance, jazz,
dan rock. K-pop biasanya dibawakan oleh grup K-pop yang terdiri dari beberapa
anggota. Anggota grup K-pop disebut dengan istilah idol atau K-pop idol.
Penggemar
K-pop saat ini di dominasi oleh remaja di seluruh dunia. Tak jarang anak usia
dini pun mengerti soal K-pop. Tarisya Amelia, Mahasiswi Universitas Negeri
Surabaya memberikan tanggapan mengapa ia menyukai K-pop. Ia mengatakan “saya
mulai menyukai K-pop itu dari tahun 2017 pada era EXO Kokobop. Gara-gara lagu
kokobop jadi kepo dan mulai mencari
tau, ternyata itu lagu Korea dan dinyanyikan oleh boygroup EXO”.
“yang
buat saya suka itu of course lagunya
tuh enak-enak, terus mereka physical
appearance (penampilan fisik) gitu, visual mereka juga sangat memesona.
Penampilan mereka di panggung buat para penonton takjub, ekspresinya main,
terus kaya beda aja gitu mereka nyanyi sambil ngedance” Lanjutnya.
Alasan
lainnya disampaikan oleh Agustina Nikmatus, Mahasiswi Universitas Pembangunan
Nasional Jawa Timur “Saya menyukai K-pop sejak duduk di bangku dibangku SD
dimana saat itu saya berumur 8 tahun. Saat itulah saya diberikan fasilitas
telepon genggam pertama kali oleh orang tua dan saya mulai belajar eksplor
dunia internet. Saat itu saya suka menonton youtube dan ada music video Korea yang membuat saya
mulai menjadi K-popers”.
Ia
juga mengatakan pada dasarnya ia sangat menyukai musik dan lagu-lagu Korea
memiliki banyak sekali genre musik.
Alasan lainnya karena ia suka belajar bahasa baru dan menurutnya bahasa Korea
mudah untuk dimengerti dari segi pelafalan, alfabet yang mudah di hafal dan
lain-lain. Serta dunia musik K-pop mengajarkan banyak hal dari sebelum trainee debut sebagai idol banyak yang
harus mereka korbankan dan penuh perjuangan. Itu yang membuatnya semangat dan
tidak menyerah pada impiannya.
Ada
juga Diva Anggraini, Mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur
mengatakan “saya menjadi penggemar K-pop sejak tahun 2018. Yang membuat saya menyukai
K-pop adalah lagu-lagu mereka yang memiliki arti dan makna yang bagus, selain
itu beberapa lagu dari mereka juga merupakan selera musik yang saya dengarkan”.
Dampak
dari K-pop sendiri ternyata sangat banyak. Tak hanya berdampak positif, namun
ada juga dampak negatifnya. Seperti yang dikatakan Tarisya Amelia “dampak
positif yang saya rasakan itu saya terhindar dari kenalakan remaja sih, soalnya
saya fokus ke K-pop ke idolaku. Kalo dampak negatifnya generasi sekarang jadi
lebih banyak denger K-pop daripada musik lokal, terus kadang juga jadi suka
lupa waktu”.
Agustina
Nikmatus juga mengatakan “dampak positif yang saya dapat, saya mempunyai
kesenangan tersendiri saat melihat atau mendengar berita tentang idola saya.
Saat saya sedih saya mendengarkan musik idola grup saya dan itu sangat
membantu. Dampak negatifnya saya memiliki emosional tersendiri jika sesuatu terjadi
pada idola saya”.
Selanjutnya
Diva Anggraini mengatakan “dampak yang saya rasakan setelah menjadi penggemar
K-pop adalah saya dapat teman baru dari berbagai wilayah melalui platform
sosial media yang saya gunakan, kemudian saya juga bisa mempelajari bahasa
mereka sedikit demi sedikit dan secara tidak langsung saya juga dapat
mengetahui budaya mereka dan hal itu membuka perspektif baru terhadap negara
lain selain Indonesia”.
Comments
Post a Comment