Penggunaan Social Media Oleh Remaja


 

https://www.merdeka.com/teknologi/waspada-ini-4-efek-negatif-media-sosial-bagi-anak-dan-remaja.html 

Di era digital ini, kerap sekali para remaja menghabiskan waktu mereka dengan bermain media sosial, Dilansir dari databoks.katadata.co.id, “semakin muda rentang usianya, semakin lama juga penggunaan sosial media mereka”. Dengan kategori perempuan sebagai pengguna media sosial durasi terlama. Dari rentang usia 16-24 tahun, kategori perempuan menghabiskan 193 menit atau 3 jam 13 menit per hari dan kategori pria menghabiskan 163 menit atau 2 jam 43 menit per hari di Indonesia,

“Rata-rata aku bermain media sosial dua setengah jam atau sampai tiga jam. Aplikasi yang sering digunakan adalah Instagram. Kebanyakan aku membuka Instagram untuk melihat kabar teman dan infographics untuk melihat berita lokal seperti akun CNN Indonesia, dan akun informatif lainnya. Oh dan juga aktris atau selebriti.” Ujar Ayu, seorang mahasiswi berumur 18 tahun.

Anadita Rizky Septiani, umur 16 tahun, mengatakan bahwa ia rata-rata menghabiskan waktu selama kurang lebih 1 jam untuk bermain media sosial seperti WhatsApp, TikTok, dan Instagram. Konten yang biasa ia lihat adalah konten ASMR dan video-video lucu.

Adapun juga seorang Warga Negara Korea, Jang Chan-Wook, mahasiswa berumur 18 tahun, menjelaskan, “Aku menghabiskan waktu kurang dari satu jam untuk membuka aplikasi media sosial seperti Instagram, namun aku bisa menghabiskan banyak waktu untuk menonton YouTube,”

“Aku mengikuti berita di Amerika seperti BBC, juga konten tentang mobil seperti BMW, Mercedes. Aku juga mengikuti akun tentang life quotes dan tentu saja aku mengikuti akun teman-temanku.” Jelasnya lagi.

Menurut mereka bertiga, remaja masa kini memang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain media sosial. Anandita dan Jang Chan-Wook mengakui bahwa mereka juga salah satu remaja yang kecanduan dengan media sosial.

“Aku akan membuka media sosial di waktu senggangku, tetapi aku tidak akan membukanya ketika aku bersama keluarga ataupun teman, ataupun juga ketika ada tugas,” jelas Ayu.

Jang Chan-Wook berkata, alasan kenapa remaja kecanduan dengan media sosial adalah karena terdapat banyak konten yang dapat dinikmati di dalam media sosial. Orang-orang membuat konten dan orang lain pun menikmati konten tersebut, seperti sebuah siklus.

“Aku membuat kontenku untuk dilihat oleh orang lain, jadi orang lain melihatnya. Dan aku juga melihat konten orang lain, seperti infographics juga, jadi ya seperti sebuah siklus. Juga terdapat hal-hal yang menarik, orang-orang meiliki hobi dan kesukaan mereka sendiri. Dan di media sosial mereka terhubung dengan orang lain yang memiliki hobi dan minat yang sama dengan mereka, jadi hal-hal tersebut membuat kita senang,”

Ayu menambahkan juga, “Ini juga karena perbedaan generasi, seperti generasi boomers atau generasi tua, mereka tidak lahir saat adanya teknologi handphone dan internet seperti kita generasi muda, dan adanya algorthim yang ada di sosial media contohnya ketika kita scroll dan melihat sesuatu yang kita suka kemudian kita like postingan tersebut, maka untuk postingan selanjutnya akan muncul hal yang serupa sesuai dengan preferensi kita, dan kamu akan melihatnya secara terus menerus dan itulah yang menurutku alasan kenapa remaja dapat kecanduan media sosial,”

Pentingkah media sosial untuk para remaja? Mereka bertiga menjawab iya.

“Penting, karena media sosial seperti taman bermain bagi kita,” Ujar Jang Chan-Wook.

Anandita menjelaskan manfaat media sosial adalah agar tidak tertinggal berita, untuk memperluas pertemanan dan memperbanyak wawasan dan pengetahuan. Namun Jang Chan-Wook berpendapat bahwa media sosial seperti Instagram tidaklah terlalu bermanfaat untuk dirinya karena itu dia memainkan kurang dari satu jam.

“Manfaatnya bagiku adalah aku dapat melihat perspektif dari orang lain, karena orang-orang sering angkat bicara di media sosial kan, jadi kita bisa mengetahui perspektif yang baru, juga kita bisa mengetahui apa yang terjadi di dunia, juga kita bisa terkoneksi dengan teman di seluruh dunia, apalagi dengan masa Covid-19 kita kesusahan tanpa media sosial karena kita harus menghubungi orang lain, ya jadi itu manfaatnya bagiku, dapat terkoneksi dengan orang lain secara mudah,” jelas Ayu.

Anandita berpendapat bahwa remaja perlu untuk mengurangi waktu bermain media sosial mereka, dan caranya adalah dengan lebih banyak berkumpul dengan keluarga atau teman dan memanfaatkan waktu untuk hal yang positif.

Namun berbeda dengan Ayu dan Jang Chan-Wook, mereka mengatakan bahwa tidak harus mengurangi durasi bermain media sosial, selama para remaja dapat mengontrol diri mereka dan menggunakannya secara baik maka tidak apa-apa. Karena apapun yang digunakan secara berlebihan akan berakhir tidak baik.

 

 

Sofia Fasya Nadhira

NIM : 22041184200

Comments